Ulfa Maqfirah, dkk

Penyebab Terjadinya Anemia pada Remaja Putri

Penulis: 
1. Ulfa Maqfirah, S.Tr.Keb,MKM;
2. Bd.Irma Noviana, S.Tr.Keb,MKM;
3. Wahdini Nata Syahputri.

Editor: 
Nunti Sibuea, M.Si.

ISBN:  978-623-88666-5-6

Rp. 60.000,-

Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normsal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan untuk laki-laki, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 g/dl, dan perempuan kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl. Pada perempuan muda terdapat dua kali lebih mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki muda karena perdarahan menstruasi yang teratur.

Anemia adalah kondisi kadar hemoglobin (Hb) darah dan atau jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Anemia secara fatofisiologis beragam dan seringkali disebabkan oleh multifaktorial.

Remaja adalah seorang induvidu yang baru beranjak dewasa, mengenal lawan jenis, memahami peran di dunia sosial, menerima jati diri yang telah dianugrahkan pada dirinya, dan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri induvidu.

Kebutuhan   gizi   remaja   relatif   besar, karena  remaja  umunya  melakukan  aktivitas fisik  lebih  tinggi  disbanding  usia  lainnya, sehingga   diperlukan   zat   gizi   yang   lebih banyak.   Makanan   merupakan   salah   satu kebutuhan  manusia  yang  pokok bagi  setiap orang. Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan tumbuh sehat sehingga    akan    mencapai    prestasi    yang gemilang,    kebugaran,dan    sumber    daya manusia     yang     berkulitas. Status     gizi merupakan gambaran secara makro akan zat gizi dalam tubuh kita, termasuk salah satunyaadalah zat besi.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas   dapat   disimpulkan   bahwa Indeks massa tubuh remaja putri masih banyak yang tidak normal atau kurus. Hal ini dikarenakan makan   yang   terlalu   sedikit   dan   sedang menjalankan   program   diet.   Faktor   utama adalah   asupan   energi   yang   tidak   sesuai dengan penggunaannya sebaiknya responden mengubah  pola  makannya,  sehingga  asupan makanan   yang   dikonsumsi   dapat   diserap.