Khairuddin Tampubolon, M.Si. dan Dr. Elazhari, M.Si.
MANAJAMEN KONFLIK
Penulis: 

Khairuddin Tampubolon, M.Si.

Dr. Elazhari, M.Si.


  • Editor: Muhammad Razali, S.Si., M.Si.

ISBN: 978-623-88666-8-7 

Rp. 60.000,-

SINOPSIS

Manajemen konflik merupakan cara yang dilakukan oleh pimpinan dalam menstimulasi konflik, mengurangi konflik dan menyelesaikan konflik yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja individu dan produktivitas organisasi (Ade Florent, 2010).

Teori konflik dapat didefinisikan sebagai pendekatan dalam sosiologi yang melihat masyarakat sebagai arena persaingan di mana kelompok-kelompok yang berbeda bersaing untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, dan sumber daya.

Dinamisasi konflik adalah proses di mana konflik mengalami perubahan dan perkembangan, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Resolusi konflik adalah proses penyelesaian perselisihan atau perbedaan pendapat antara dua pihak atau lebih. Tujuan utama dari resolusi konflik adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan mengakhiri permusuhan. Terdapat berbagai macam strategi yang dapat digunakan dalam upaya menyelesaikan konflik, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri. jenis strategi resolusi konflik sangat penting untuk dapat memilih strategi yang paling efektif dalam menyelesaikan suatu konflik.

Konflik adalah suatu perjuangan yang dilakukan masyarakat, baik secara individu atau dalam bentuk kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan memberikan perlawanan pada pihak yang disertai kekerasan dan ancaman.

Makna tersebut didapatkan dari pembahan bahwa konflik adalah proses sosial dan interaksi sosial yang selalu aja dilatarbelakangi oleh perbedaan kepentingan sehingga perbedaan ini sendiri sulit untuk didamaikan. Perbedaan-perbedaan yang dapat mendorong terjadinya konflik tersebut dalam masyarakat antara lain menyangkut ciri fisik, budaya, ras, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, dan keyakinan.

Konflik virtual/virtual konflik merupakan suatu pertarungan yang dilakukan secara virtual pada media sosial yang tanpa bertemu secara langsung. pada umumnya konflik ini terjadi akibat adanya komunitas virtual. Kehadiran komunitas virtual ini seperti whats app grup yang tentunya mempunyai dampak negatif dan positif.